JellyPages.com

Sabtu, 14 Februari 2015

VALENTINE DAY Menurut Pandangan ISLAM

Benarkah ia hanya kasih sayang belaka?
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)" (Surah Al An'am : 116)
Hari 'kasih sayang' yang di rayakan oleh orang-orang barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan amat merebak di pelosok Indonesia. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak islami yang hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosikan) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik (disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisai, maupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlomba-lomba menawarkan acaraa untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan (pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio maupun televisi; sebagian besar orang islam juga turut dicekoki (dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.



Sejarah Valentine

Sungguh merupakan hal yang ironis atau menyedihkan apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam islam disebut 'Syuhada') yang karena kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan penguasa Romawi pada waktu itu yaitu Raja Claudius II (268-270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian, dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikiutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'. Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai berangsur-angsur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut "Supercalis" yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani (Kristen), pesta "Supercalis" kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'Hari Kasih Sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu 'Kasih Sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata "Galentine" yang berarti 'Galant atau Cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment (hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha untuk merusak 'Aqidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan (bertopengkan percintaan), perjodohan, dan kasih sayang.


Pandangan Islam

Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kira sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan sumber dari islam?? Mari kita renungkan firman Allah SWT : "Dan janganlah kalian mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya". (Surah Al-Isra;36)

Dalam islam kata "tahu" berarti mampu menginderai (mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekedar tahu sejarah, tujuan, apa, siapa, kapan, bagaimana, dan dimana, akan tetapi lebih dari itu.


Hal hal yang harus diberi perhatian :
1. Prinsip / Dasar
Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'Supercalis' bangsa Romawi Kuno dimana setelah mereka masuk Agama Nasrani (Kristen), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.

2. Sumber Asasi
Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melaikan bersumber dari rekaan fikiran manusia. Oleh karena itu lah, berpeganglah kepada. akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada islam (Allah), maka ia akan tertolak. Firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 120 : "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka". Katakanlah : "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu".

3. Tujuan
Tujuan menciptakan dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan semenit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula berarti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain diatas isalam. Islam diutusakan kepada umatnya untuk berkasih sayang dan menjalin persaudaraan yang abadi dibawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah SAW bersabda : "tidak beriman seorang diantara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya sendiri".

4. Operasional
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan hura-hura. Perhatikan firman Allah SWT : "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya". (Surah Al-Isra : 27)
Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi : "...walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah mengelu-elukan (memuja-muja) Valentine Day? Sudah semestinya kita menyadari sejak dini (saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita iri hati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar-Rahman dan Ar-Rohim. Bukan hanya sehari untuk setahun, dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.


Mari Istiqomah (Berpegang Teguh)

Perhatikan firman Allah : "...dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begtu termasuk golongan orang-orang yang zalim".
Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk dapat Istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta menjalankan ajarannya.
Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat sehingga dengan izin Allah SWT kita dapat berjumpa dengan Nabi baik Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw.
Firman Allah SWt : "Barangsiapayang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para Shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang yang sholih), mereka itu sebaik-baik teman".


Wallahua'lam bis showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar